istilah lain tahap pembakaran gerabah adalah

2024-05-04


Merdeka.com - Gerabah merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung yang dibentuk kemudian di bakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia, biasanya berbentuk wadah. Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerabah adalah alat-alat dapur (untuk memasak) yang dibuat dari tanah liat dan kemudian dibakar. Kerajinan gerabah ini juga mulai dikenal masyarakat sejak ribuan tahun lalu, bahkan telah ada pada zaman prasejarah saat manusia sudah mulai bercocok tanam.

Tahapan proses pembuatan gerabah : a. Tahap persiapan. Dalam tahapan ini yang dilakukan kriyawan adalah : 1). Mempersiapkan bahan baku tanah liat ( clay) dan menjemur. 2). Mempersiapkan bahan campurannya. 3). Mempersiapkan alat pengolahan bahan. b. Tahap pengolahan bahan.

Kerajinan Gerabah merupakan karya seni terapan yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Gerabah menghasilkan perkakas rumah tangga atau...

Poin ke-11 pada pembahasan tentang proses pembuatan gerabah adalah proses pembakaran. Proses ini merupakan tahap terakhir dalam pembuatan gerabah. Setelah gerabah dikeringkan, gerabah kemudian dimasukkan ke dalam oven atau tungku pembakaran. Suhu yang digunakan pada saat pembakaran berkisar antara 900 hingga 1300 derajat Celsius.

Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya. Namun masyarakat ada mengartikan terpisah antara gerabah dan keramik.

Beberapa teknik pembentukan yang dapat diterapkan, antara lain : teknik putar (wheel/throwing), teknik cetak (casting), teknik lempengan (slab), teknik pijit (pinching), teknik pilin (coil), dan gabungan dari beberapa teknik diatas (putar+slab, putar+pijit, dan lain-lain).

1. Teknik Lempeng (Slabing) Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempeng tanah liat menggunakan kayu penggilas. Setelah menjadi lempengan kemudian dipotong dengan pisau atau kawat sesuai ukuran yang diinginkan.

Dalam ilmu arkeologi, istilah lain gerabah adalah kereweng, pottry, terracotta dan tembikar. Istilah tersebut dipergunakan untuk menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat lainnya yang dibuat dari tanah liat dan ditemukan di tempat-tempat pemakaman zaman prasejarah.

Istilah yang sering digunakan dalam penyebutan pada seni kriya tanah liat, yaitu tembikar, terra-cotta, benda-benda pecah belah, dan gerabah atau kereweng. Penyebutan benda yang terbuat dari tanah liat selain beberapa istilah di atas adalah gerabah (Basrul, 1984:1-2).

Peta Situs